" Kurikulum PP. Kubriwijoyo Madiun : Tahfidzil Qur`an, Kajian Kitab Kuning, Kitab Alat (Nahwu Shorof dll), Kajian Kilat / Kilatan dan Ektra Kurikuler" Santri Kami Mulai Anak-Anak sampai Orang dewasa Putra dan Putri..

"Manusia yang mengenal dirinya maka, ia mengenal Tuhannya" "Tentunya Anda telah tahu Bahwa, Yang sangat Singkat itu adalah Waktu,Yang sangat dekat adalah Kematian, Yang paling jauh itu adalah Masalalu, Yang sangat besar adalah Nafsu, Yang paling berat adalah Amanah, Yang sulit itu adalah Ikhlash, Yang paling Mudah adalah berbuat Dosa, Yang abadi adalah Amal baik, yang di Investasikan adalah Amalan Kita"

Rabu, 20 April 2011

WALI SONGO 2 Generasi

Wali Songo Versi lain?.., Orang jarang menyebutnya, tapi berhubung karena cerita tentang Wali Songo berikut ini berbeda dengan cerita wali songo pada umumnya maka judul nya saya ubah jadi Wali Songo 2 Generasi. Mudah-mudahan riwayat tentang Wali Songo dalam versi lain ini dapat menjadi bahan perbandingan bagi pengunjung..  dapat bermanfaat untuk kita semua.

Sekali lagi kisah Walisongo penuh dengan cerita-cerita yang sarat dengan mistik. Namun dalam buku “Mengislamkan Tanah Jawa” telah di sajikan analisis yang memenuhi syarat keilmuan. Widji Saksono tidak terlarut dalam cerita mistik itu, beliau memberi bahasan yang memadai tentang hal-hal yang tidak masuk akal atau yang bertentangan dengan akidah Islamiyah.

Widji Saksono cukup menonjolkan apa yang dialami oleh Raden Rachmat dengan dua temannya ketika dijamu oleh Prabu Brawidjaja dengan tarian oleh penan putri yang tidak menutup aurat. Melihat itu Raden Rachmat selalu komat-kamit, melafalkan  ta’awudz. Yang dimaksudkan pemuda tampan itu adalah terus istighfar melihat putri-putri cantik menari dengan sebagian auratnya terbuka.

Namun para pengagum Walisongo akan “kecele” ( merasa tertipu, red) kalau saja mereka membaca tulisan Asnan Wahyudi dan Abu Khalid. Kedua penulis ini mendapatkan sebuah naskah yang mengambil informasi dari sumber orisinil yang tersimpan di musium Istana Istanbul, Turki. Menurut sumber tersebut, temyata organisasi Walisongo dibentuk oleh Sultan Muhammad I. Berdasarkan laporan para saudagar Gujarat itu, Sultan Muhammad I lalu ingin mengirim tim yang beranggotakan sembilan orang, yang memiliki kemampuan beragam untuk berbagai bidang, tidak hanya bidang ilmu agama saja.. Untuk itu Sultan Muhammad I mengirim surat kepada pembesar di Afrika Utara dan Timur Tengah, yang isinya minta dikirim beberapa ulama yang mempunyai karomah.

Berdasarkan perintah Sultan Muhammad I itu lalu dibentuk tim peda’wah beranggotakan 9 orang untuk diberangkatkan ke pulau Jawa pada tahun 1404. Tim tersebut diketuai oleh Maulana Malik Ibrahim yang merupakan ahli mengatur negara dari Turki. Berita ini tertulis di dalam kitab Kanzul ‘Hum karya Ibnu Bathuththah, yang kemudiah dilanjutkan oleh Syekh Maulana Maghribi.

Secara lengkap, nama, asal dan keahlian 9 orang tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Turki, ahli mengatur negara.
  2. Maulana Ishaq, berasal dari Samarkand, Rusia Selatan, ahli pengobatan.
  3. Maulana Ahmad Jumadil Kubro, dari Mesir.
  4. Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maroko.
  5. Maulana Malik Isro’il, dari Turki, ahli mengatur negara.
  6. Maulana Muhammad Ali Akbar, dari Persia (Iran), ahli pengobatan.
  7. Maulana Hasanudin, dari Palestina.
  8. Maulana Aliyudin, dari Palestina.
  9. Syekh Subakir, dari Iran, Ahli menumbali daerah angker yang dihuni jin jahat (??).

Dengan informasi diatas tersebut maka sejarah Walisongo versi Jawa ternyata perlu pendalaman lagi. Ternyata memang sejarah Walisongo versi non-Jawa, seperti telah disebutkan di muka, tidak pemah diekspos, entah oleh Belanda atau oleh siapa, agar orang Jawa, termasuk yang memeluk agama Islam, selamanya terus dan semakin tersesat dari kenyataan yang sebenamya. Dengan informasi baru itu menjadi jelaslah apa sebenamya Walisongo itu. Walisongo adalah gerakan berdakwah untuk menyebarkan Islam. Oleh karena gerakan ini mendapat perlawanan dengan gerakan yang lain, termasuk gerakan Syekh Siti Jenar.

Dan ternyata Para Wali Songo yang terkenal di tanah Jawa adalah Generasi ke 2 setelah Para wali yang di utus dari timur tengah ini.. sedangkan Wali Songo Generasi ke 2 ada kaitan erat dengan pendahulunya karena kaitan Bapak-Anak, atau Murid dan Mursyid termasuk juga Murid yang jadi menantu para Guru tersebut..
  1. Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim
  2. Sunan Ampel atau Raden Rahmat
  3. Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim
  4. Sunan Drajat atau Raden Qasim
  5. Sunan Kudus atau Ja'far Shadiq
  6. Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin
  7. Sunan Kalijaga atau Raden Said
  8. Sunan Muria atau Raden Umar Said
  9. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah
Dan pada tulisan lain akan kami hadirkan Wali Songo (10 Generasi) sehingga wawasan kita semakin bertambah..
Semoga tulisan ini turut memberi pencerahan terkait da’wah yang di laksanakan majlis Wali Songo, Karena siapapun Mereka, pada hakekatnya telah menyebarkan ajaran Islam dan dari generasi ke generasi selalu memback-up dengan orang-orang yang Amanah.

Jika diantara mereka ada silsilah garis keturunan dengan Anda, maka beruntunglah Anda,.. artinya Anda punya Alasan untuk meneruskan Da’wah mereka kepada Masyarakat, sesuai dengan kondisi Masyarakat Anda berada.. karena para wali songo dalam menjalankan da’wah selalu berbaur dengan hati masyarakat, untuk kemudian membimbing secara pelan-pelan.. dan tanpa terasa ribuan bahkan jutaan umat muslim telah berdiri dengan kokoh sendi sendi Iman, Islam dan Ihsannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sumber Artikel Berasal dari:

Berita Terbaru Lainnya

Ketikan Dari Http://INFOAFIF.tk/